RANCANGAN
PEMBUATAN
BIOGAS DARI
TANAMAN
KANGKUNG
Oleh :
ANDARINA
INDAH R. (113654206)
HESTI
SETIAWATI (113654219)
NOVA
PUSVITASARI (113654221)
ERLIS
BETRIC R. (113654222)
Program
Studi Pendidikan Sains
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Negeri Surabaya
2014
A.
Judul
Percobaan : Pembuatan Biogas
Berbahan Dasar Limbah Kangkung
B.
Tujuan
Percobaan :
· Untuk mengetahui cara pembuatan biogas dari bahan organik.
· Untuk memanfaatkan limbah tanaman kangkung untuk dijadikan biogas.
· Untuk membandingkan gas metan yang dihasilkan dari kangkung + ampas
tahu dan kangkung + air.
C.
Alat
dan Bahan :
-
Botol
air mineral ukuran 1,5 liter 2
buah
-
Botol
minuman isotonik 2 liter 2 buah
-
Selang
2
meter
-
Penjepit
kertas 2 buah
-
Air 750
ml
-
Kangkung
1500 gr
-
Ampas
tahu 750 ml
-
Batang
besi 25 cm 2
buah
D.
Variabel :
-
Manipulasi : Jenis pelarut (ampas tahu dan air)
-
Kontrol : Jumlah komposisi, bahan baku (kangkung)
-
Respon
: Banyanknya gas metan yang
dihasilkan
E.
Kajian
Pustaka
Biogas adalah gas
yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan
organik termasuk diantaranya: kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana (CH4)
dan karbon dioksida (CO2).
Bahan organik yang
bisa digunakan sebagai bahan baku misalnya, sampah organik, limbah yang
sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa
tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak (Hermawan
dkk, 2007).
Contoh dari limbah
ternak adalah kotoran ternak. Kotoran ternak ruminansia sangat baik untuk
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Ternak ruminansia mempunyai
sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam istem
pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput
atau hijauan berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak ruminansia,
khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh bahwa tinja sapi mengandung 22.59% sellulosa, 18.32%
hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72% total karbon organik, 1.26% total
nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K (Lingaiah dan Rajasekaran, 1986).
Salah satu limbah pertanian adalah
limbah kangkung. Keberlimpahan tanaman ini dapat digunakan sebagai salah satu
bahan baku biogas. Kangkung mengandung selulosa, Selulosa
terdapat secara alamiah terutama di dinding sel tanaman, yang menyusun 35% -50%
dari total berat kering tumbuhan. Komponen lainnya terdiri dari hemiselulosa
(20 -35%) dan lignin (5 - 30%). Dalam proses pembutan biogas selulosa akan di
hidrolisis menjadi glukosa, pada tahap pengasaman glukosa akan diubah menjadi
asam lemak dan alkohol, dengan proses metanogenik maka akan dihasilkan metan
dan CO2. Pada tanaman kangkung akan dihasilkan gas metan sebesar 840
cm3 (48,8 gas metan). Kangkung akan menghasilkan gas metan dihari
ke- 6 (152 jam)
Bahan isian yang
paling baik digunakan untuk menghasilkan biogas adalah yang mengandung 7-9 %
bahan kering. Untuk mendapatkan kandungan kering bahan seperti itu maka bahan
isian biasanya dicampur dengan air (Wariyanto, 2008).
F.
Rancangan
Percobaan
Langkah
percobaan: