Senin, 09 Juni 2014

Pembuatan Biogas Kangkung



RANCANGAN PEMBUATAN
BIOGAS DARI TANAMAN
KANGKUNG



Oleh :
ANDARINA INDAH R.    (113654206)
HESTI SETIAWATI          (113654219)
NOVA PUSVITASARI     (113654221)
ERLIS BETRIC R.             (113654222)

Program Studi Pendidikan Sains
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2014
A.    Judul Percobaan         : Pembuatan Biogas Berbahan Dasar Limbah Kangkung
B.    Tujuan Percobaan       :
·       Untuk mengetahui cara pembuatan biogas dari bahan organik.
·       Untuk memanfaatkan limbah tanaman kangkung untuk dijadikan biogas.
·       Untuk membandingkan gas metan yang dihasilkan dari kangkung + ampas tahu dan kangkung + air.
C.    Alat dan Bahan                       :
-        Botol air mineral ukuran 1,5 liter            2 buah
-        Botol minuman isotonik 2 liter    2 buah
-        Selang                                           2 meter
-        Penjepit kertas                              2 buah
-        Air                                                 750 ml
-        Kangkung                                     1500 gr           
-        Ampas tahu                                   750 ml
-        Batang besi 25 cm                                    2 buah
D.    Variabel                      :
-        Manipulasi            : Jenis pelarut (ampas tahu dan air)
-        Kontrol     : Jumlah komposisi, bahan baku (kangkung)
-        Respon      : Banyanknya gas metan yang dihasilkan
E.     Kajian Pustaka
            Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya: kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
            Bahan organik yang bisa digunakan sebagai bahan baku misalnya, sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak (Hermawan dkk, 2007).
            Contoh dari limbah ternak adalah kotoran ternak. Kotoran ternak ruminansia sangat baik untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas. Ternak ruminansia mempunyai sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam istem pencernaannya yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau hijauan berserat tinggi. Oleh karena itu pada tinja ternak ruminansia, khususnya sapi mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tinja sapi mengandung 22.59% sellulosa, 18.32% hemi-sellulosa, 10.20% lignin, 34.72% total karbon organik, 1.26% total nitrogen, 27.56:1 ratio C:N, 0.73% P, dan 0.68% K (Lingaiah dan Rajasekaran, 1986).
            Salah satu limbah pertanian adalah limbah kangkung. Keberlimpahan tanaman ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku biogas. Kangkung mengandung selulosa, Selulosa terdapat secara alamiah terutama di dinding sel tanaman, yang menyusun 35% -50% dari total berat kering tumbuhan. Komponen lainnya terdiri dari hemiselulosa (20 -35%) dan lignin (5 - 30%). Dalam proses pembutan biogas selulosa akan di hidrolisis menjadi glukosa, pada tahap pengasaman glukosa akan diubah menjadi asam lemak dan alkohol, dengan proses metanogenik maka akan dihasilkan metan dan CO2. Pada tanaman kangkung akan dihasilkan gas metan sebesar 840 cm3 (48,8 gas metan). Kangkung akan menghasilkan gas metan dihari ke- 6 (152 jam)
            Bahan isian yang paling baik digunakan untuk menghasilkan biogas adalah yang mengandung 7-9 % bahan kering. Untuk mendapatkan kandungan kering bahan seperti itu maka bahan isian biasanya dicampur dengan air (Wariyanto, 2008).
F.     Rancangan Percobaan


 
           







Langkah percobaan: